Sunday, October 2, 2016

DOA

Doa adalah nafas orang yang beriman. Tanpa Doa, niscaha iman kita bisa berkembang dan keyakinan kita akan hampa. Karena dengan Doa kita bisa lebih mendekatkan diri kepada Allah kita. Bagaimana mungkin kita bisa menyatakan iman kita, bila kita tidak pernah berdoa. 

Berdoa adalah media kita untuk bisa "berbincang" dengan Allah. Bagaimana mungkin kita bisa merasa dekat dengan Allah, sementara kita tidak pernah berbincang denganNya. Dapat kita bandingkan dengan Orang tua kita. Bila kita tidak pernah bertegur sapa dengan orang tua kita, tidak pernah berbincang dengannya, tidak pernah memberi salam kepadanya, apakah mungkin kita dapat dikatakan anak yang dekat dengan orang tuanya? Demikian juga dengan Allah. Kita tidak akan pernah merasa dekat dengan Allah tanpa berdoa. 

Yesus juga berdoa kepada Allah Bapa dapat kita lihat pada kitab Matius 14:23, Lukas 9:18, Lukas 6:12, Markus14:32, dan mungkin masih banyak lagi ayat pada Alkitab yang menunjukkan Yesus juga berdoa kepada Allah. Dan ini adalah bukti kedekatan Yesus sebagai Anak kepada BapaNya.

Namun sering kali kita beranggapan bahwa doa yang kita sampaikan sia-sia dan tidak pernah mendapatkan jawaban atas doa kita tersebut. Mari kita bandingkan apa yang dikatakan Yesus pada Kitab Lukas 18:1-8. Dalam Kitab Lukas ini Yesus memberikan suatu perumpamaan akan seorang hakim yang tidak takut akan Allah, karena sang hakim merasa risih dengan permohonan seorang janda tersebut, sehingga ia memenuhi semua permintaan janda tersebut. Disini dapat kita ambil kesimpulan adalah bahwa dengan meminta dengan sungguh-sungguh, dan tanpa ada rasa jenuh dan merasa apa yang akan kita minta itu sia-sia, kita minta melalui Doa kepada Allah. Tentunya Allah akan memenuhi permohon kita tersebut. Sepanjang permohonan kita tersebut tidak mencelakai orang lain, atau mencelakai diri kita sendiri. 

Pada Amsal 15:29 tertulis " Tuhan itu jauh dari pada orang fasik, tetapi doa orang benar didengarNya" tentunya kita tidak mungkin berdoa dengan tujuan yang tidak-tidak. Ataupun doa kita bertujuan untuk mencelakai orang lain. Doa yang benar adalah Doa yang tulus. Doa yang disampaikan penuh harapan dan penuh penyerahan diri kepada Allah.

Jadi tetaplah berdoa, untuk diri kita, untuk keluarga dan untuk orang lain yang butuh dukungan akan doa. Dan semoga dengan doa kita, kita bisa semakin dikuatkan dalam menghadapi permasalahan kehidupan kita.
Amin